Amanitore, Kendake Terbesar dari Kerajaan Kush di Meroe, Sudan
Amanitore adalah ratu dari Kerajaan Kush yang memerintah di kota Meroe sejak tahun 1-25 M, di tempat yang sekarang disebut Sudan. Gelar Kandake pada nama Amanitore tampaknya merujuk pada ibu raja, Shanakdakhete, yang memerintah dari sekitar tahun 170 SM, juga digunakan untuk menunjuk seorang raja perempuan yang memerintah secara independen. Kandake memerintah kota Meroe sejak 284 SM-314 M—Kandake yang menjalankan pemerintahan secara independen sejak 170 SM-314 M.
Ejaan alternatif termasuk Candace atau Kendake, dalam hieroglif Mesir Kuno merupakan nama tahta Amanitore, yang dibaca sebagai Merkare. Banyak yang menyandang gelar Kandake, digambarkan sebagai ratu prajurit yang memimpin pasukan dalam pertempuran.
Kandake adalah posisi yang kuat dalam hirarki Kush. "Para ibu akan memerintah dan menciptakan putra-putra mereka sebagai penguasa, tetapi mereka juga berhak untuk menggulingkan putra-putranya sendiri," tulis Dan'el Khan.
Ia berupaya menjelaskan sistem pemerintahan di Kush, utamanya peran Kandake dalam hirarki Kush. Ia menulisnya dalam jurnal Teshura Le-Zafrira, yang berjudul The Queen Mother in the Kingdom of Kush: Status, Power and Cultic Role, publikasi tahun 2012.
"Secara sederhana, dalam bahasa Meroitic, Kandake dapat berarti 'Ratu Bupati' atau 'Ibu Ratu', bisa juga berarti 'Wanita Kerajaan'," tulis Joshua J. Mark. Ia menulis tentang Kandake Amanitore kepada World History Encyclopedia. Artikelnya berjudul The Candaces of Meroe, publikasi tahun 2018.
"Ergamenes melakukan sejumlah reformasi dan yang tampak di antaranya adalah pengangkatan wanita kerajaan ke posisi ratu," tulisnya. Gelar Kandake muncul sebelum pemerintahan Ergamenes, tetapi tidak ada bukti bahwa wanita memerintah bersama seorang raja. Hanya seorang wanita kerajaan yang merupakan ibu dari raja.
"Setelah pemerintahannya, bagaimanapun, gelar tersebut sering mengacu pada seorang raja wanita," imbuhnya. Hal itu menunjukkan bahwa di masa Ergamenes, para wanita diangkat sebagai ratu dari kerajaan.
No comments: