Ads Top

Galaksi Jauh Ini Tersembunyi dari Teleskop, Tertutup Tirai Debu Kosmis


Para astronom di University of Copenhagen's Cosmic Dawn Center telah menemukan dua galaksi yang sebelumnya tak terlihat miliaran tahun cahaya jauhnya. Penemuan mereka menunjukkan bahwa hingga satu dari lima galaksi jauh tersebut tetap tersembunyi dari teleskop kita, ia disamarkan oleh debu kosmis. Pengetahuan baru ini telah mengubah persepsi tentang evolusi alam semesta kita sejak Big Bang.

Para peneliti di Institut Niels Bohr Universitas Kopenhagen baru saja menemukan dua galaksi yang sebelumnya tak terlihat miliaran tahun cahaya dari Bumi. Kedua galaksi tersebut tidak terlihat oleh lensa optik Teleskop Luar Angkasa Hubble, tersembunyi di balik lapisan tebal debu kosmis yang mengelilinginya.

Namun dengan bantuan teleskop radio ALMA raksasa (Atacama Large Milimeter Array) di Gurun Atacama Chili, yang dapat menangkap gelombang radio yang dipancarkan dari kedalaman terdingin dan tergelap alam semesta, kedua galaksi tak kasat mata itu tiba-tiba muncul.

“Kami sedang melihat sampel galaksi yang sangat jauh, yang sudah kami ketahui keberadaannya dari Teleskop Luar Angkasa Hubble. Dan kemudian kami melihat bahwa dua di antaranya memiliki tetangga yang sama sekali tidak kami duga. Galaksi tetangga dikelilingi oleh debu, sebagian cahayanya terhalang, membuat mereka tidak terlihat oleh Hubble," jelas Pascal Oesch, Associate Professor dari Cosmic Dawn Center di Niels Bohr Institute.

Studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, Nature pada 22 September 2021 berjudul Normal, dust-obscured galaxies in the epoch of reionization.

Penemuan baru menunjukkan bahwa alam semesta yang sangat awal mengandung lebih banyak galaksi daripada yang diperkirakan sebelumnya. Mereka hanya bersembunyi di balik debu yang terdiri dari partikel kecil dari bintang. Namun, mereka sekarang dapat dideteksi berkat teleskop ALMA yang sangat sensitif dan metode yang digunakan oleh para peneliti.

Membandingkan galaksi-galaksi baru ini dengan sumber-sumber yang diketahui sebelumnya di alam semesta yang sangat awal, sekitar 13 miliar tahun yang lalu, para peneliti memperkirakan bahwa antara 10 dan 20 persen dari galaksi-galaksi awal tersebut mungkin masih tersembunyi di balik tirai debu kosmis.

Dua galaksi tersembunyi tersebut sejauh ini disebut REBELS-12-2 dan REBELS-29-2. Cahaya dari dua galaksi tak kasat mata ini telah menempuh perjalanan sekitar 13 miliar tahun untuk mencapai kita. Mereka sekarang terletak 29 miliar tahun cahaya karena ekspansi Alam Semesta. Para peneliti menggunakan teleskop ALMA, yang didasarkan pada sinyal radio. Teleskop ALMA menggabungkan cahaya dari semua 66 antenanya untuk menciptakan gambar resolusi tinggi dan spektrum langit.


“Penemuan kami menunjukkan bahwa hingga satu dari lima galaksi paling awal mungkin telah hilang dari peta langit kita. Sebelum kita dapat mulai memahami kapan dan bagaimana galaksi terbentuk di alam semesta, pertama-tama kita membutuhkan perhitungan yang tepat,” kata Oesch, seperti dilansir Tech Explorist.

NASA, ESA, dan Badan Antariksa Kanada juga telah membangun teleskop super baru, Teleskop Luar Angkasa James Webb, yang diharapkan akan diluncurkan ke orbit pada 18 Desember 2021. Teleskop ini akan membantu menemukan galaksi yang tersembunyi.


Dengan kekuatan dan teknologi yang ditingkatkan, Teleskop akan menatap lebih dalam ke Alam Semesta dan menyumbangkan pengetahuan baru tentang asal-usulnya.

“Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi galaksi yang kita abaikan, karena jumlahnya jauh lebih banyak dari yang kita duga. Di situlah Teleskop James Webb akan menjadi langkah maju yang besar. Ini akan jauh lebih sensitif daripada Hubble dan mampu menyelidiki panjang gelombang yang lebih panjang, yang seharusnya memungkinkan kita untuk melihat galaksi-galaksi tersembunyi ini dengan mudah,” ujar Oesch.

“Kami mencoba menyatukan teka-teki besar tentang pembentukan alam semesta dan menjawab pertanyaan paling mendasar: 'Dari mana asalnya?' Galaksi tak kasat mata yang kami temukan di alam semesta awal adalah beberapa blok bangunan pertama galaksi dewasa yang kita lihat di sekitar kita di alam semesta hari ini. Jadi dari situlah semuanya dimulai.” pungkasnya.

No comments:

Powered by Blogger.