Ads Top

Temuan Fosil Berusia 1,6 M Jadi Bukti Tumbuhan Pertama di Bumi?


Sebuah penemuan menakjubkan terjadi belum lama ini. Ya, dua fosil tumbuhan ganggang merah ini diyakini merupakan tumbuhan tertua berusia 1,6 miliar. Gangga merah tersebut tampak terawetkan dalam batuan sedimen di Chitrakoot, India tengah. 

Secara tidak langsung, penemuan ini juga dapat memaksa para ilmuwan untuk menilai kembali waktu ketika garis-garis utama pada pohon kehidupan pertama kali muncul di Bumi.

Dikutip Histecho, para peneliti mengidentifikasi fosil kecil multiseluler sebagai 2 jenis ganggang merah, satu seperti benang dan yang lainnya bulat, hidup berdampingan dengan bakteri di lingkungan laut yang dangkal. Hingga saat ini, fosil ganggang merah berusia 1,2 miliar tahun dari Arktika Kanada merupakan tumbuhan tertua yang diketahui.

Para peneliti mengatakan bahwa struktur sel yang diawetkan dalam fosil cocok dengan ganggang merah dan bentuk keseluruhannya, jenis tanaman primitif yang saat ini tumbuh subur di lingkungan laut seperti terumbu karang, tetapi juga dapat ditemukan di lingkungan air tawar.

Jenis ganggang merah yang dikenal sebagai nori adalah bahan sushi yang umum. “Kita hampir bisa makan sushi 1,6 miliar tahun yang lalu,” kelakar Therese Sallstedt, ahli geobiologi Swedia Museum of Natural History, yang membantu memimpin penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Biology.

Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Ada bukti yang menunjukkan kehidupan pertama kali muncul dalam bentuk bakteri laut sekitar 3,7 hingga 4,2 miliar tahun yang lalu. Baru kemudian tanaman dan hewan muncul di laut purba.

“Tumbuhan memiliki peran kunci bagi kehidupan di Bumi, dan kami menunjukkan di sini bahwa mereka jauh lebih tua dari yang kami ketahui, yang memiliki efek riak pada apresiasi kami ketika bentuk kehidupan maju muncul di kancah evolusi,” kata Sallstedt.

Fosil tersebut ditemukan di batuan sedimen kaya fosfat dari Chitrakoot di India tengah. Fosil seperti benang mengandung fitur seluler internal termasuk struktur yang tampaknya menjadi bagian dari mesin fotosintesis, proses yang digunakan oleh tanaman untuk mengubah sinar matahari menjadi energi kimia.

Oksigen adalah produk sampingan dari fotosintesis dan munculnya tanaman membantu membangun kandungan oksigen di atmosfer. Fosil juga mengandung struktur di tengah setiap dinding sel yang khas dari alga merah.

“Pada saat itu, permukaan tanah bumi sebagian besar tandus, kehidupan terutama mikroba dan oksigen atmosfer berada pada 1 hingga 10 persen dari tingkat saat ini,” papar Stefan Bengtson, asisten peneliti dari Swedia Museum of Natural History.

Fosil-fosil itu juga mewakili organisme multiseluler maju tertua yang diketahui dalam kategori luas (eukariota) yang mencakup tumbuhan, jamur, dan hewan, yang menunjukkan kehidupan kompleks berkembang jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

No comments:

Powered by Blogger.