Misterius, Ada Struktur Bentuk Piramida dan Titik Cahaya Cemerlang di Planet Kerdil Ceres
Para ahli astronom NASA dibuat mengerutkan keningnya lalu berfikir setelah ditemukannya titik cahaya di permukaan planet kerdil Ceres yang terletak di antara Mars dan Jupiter.
Para ilmuwan NASA dibuat bingung karena belum bisa menemukan pemicu munculnya titik cahaya itu. Bahkan hal ini menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan adanya kehidupan di planet itu.
Planet Kerdil atau Planet Katai atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Dwarf Planet bernama Ceres ini, sebenarnya adalah asteroid.
Biasanya asteroid tak berbentuk bundar, namun Ceres berbentuk bundar seperti layaknya planet.
Ceres merupakan objek terbesar yang berada di dalam sabuk asteroid yang berada diantara planet Mars dan Jupiter.
Walau benda angkasa ini bundar menyerupai planet kecil, tapi Ceres tidak memenuhi kriteria sebagai planet.
Semuanya itu diindikasikan karena ukuran Ceres yang sangat kecil, bahkan jika kita melihat foto planet Ceres, sisi yang kita lihat hanya sebesar negara bagian Texas, Amerika Serikat.
Ceres ditemukan pertama kali oleh Giuseppe Piazzi pada 1 January 1801. Dalam penomoran asteroid modern, objek ini diberi nama 1 Ceres, untuk menunjukkan bahwa objek ini merupakan asteroid pertama yang ditemukan.
Titik Cahaya Misterius Diambil Oleh Wahana “Dawn” Milik NASA
Foto citra terbesar yang menunjukkan titik cahaya di Ceres ini diambil dari pesawat luar angkasa “Dawn” milik NASA, Badan Antariksa Amerika Serikat.
Dawn merupakan sebuah wahana antariksa yang diluncurkan oleh NASA pada 27 September 2007, untuk mempelajari dua benda yang paling besar dari sabuk asteroid, yaitu: protoplanet Vesta (Dawn memasuki orbit pada 16 Juli 2011) dan planet kerdil Ceres (Dawn memasuki orbit Februari 2015).
Dawn merupakan misi pertama NASA ke planet kerdil Ceres. Menurut NASA, Dawn berhasil mendekati Ceres pada 6 Maret 2015 lalu. Saat mencapai ketinggian 4.345 kilometer, Dawn mengambil gambar permukaan Ceres itu, yang menunjukkan titik cahaya misterius tersebut.
Selanjutnya, Dawn akan semakin mendekati permukaan Ceres. Hingga pada 30 Juni mendatang, Dawn diperkirakan berada di ketinggian 1.450 kilometer dari permukaan Ceres sehingga akan lebih jelas dalam mengamati titik cahaya misterius itu. Dawn menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mengunjungi Ceres dan mengorbit dua benda luar angkasa yang terpisah.
Titik Cahaya Terang Misterius Yang Cemerlang
Dalam foto yang diambil pada pada 9 Juni 2015 silam dari ketinggian lebih dari 4.300 kilometer, terlihat bahwa titik cahaya itu berada di atas sebuah kawah di permukaan planet gersang ini yang membentang sepanjang 90 kilometer .
Dari foto tersebut juga terungkap, ternyata ada lebih banyak titik cahaya yang ditemukan dari yang awalnya diprediksi ilmuwan. Titik cahaya terbesar disebut membentang selebar 9 kilometer!
“Permukaan Ceres mengungkapkan banyak hal menarik dan unik. Contohnya, bulan-bulan dingin di luar sistem Tata Surya memiliki kawah dengan lubang pusat, tapi lubang pusat di kawah besar yang dimiliki Ceres lebih umum. Hal ini dan yang lainnya akan membuat kita memahami bagaimana struktur dalam Ceres yang tidak bisa kita rasakan secara langsung,” tutur Wakil Penyelidik pada misi Dawn, Carol Raymond.
Para ilmuwan berharap akan menemukan lebih banyak petunjuk untuk membongkar misteri titik cahaya ini dari foto-foto yang diambil Dawn.
Ditemukan Ada Beberapa Titik Cahaya
Titik cahaya terlihat jelas ada di permukaan planet kerdil Ceres. Pemetaan yang dilakukan kendaraan luar angkasa NASA, Dawn dengan menggunakan infra merah berhasil mendeteksi adanya titik cahaya misterius. Dalam foto terbaru bahkan ada beberapa titik cahaya.
Dari foto-foto terbaru yang berhasil diambil Dawn menunjukkan lebih banyak titik cahaya yang ditemukan, dibanding yang awalnya diprediksi para ilmuwan. Dari beberapa titik cahaya itu, satu titik cahaya terbesar disebut membentang selebar 9 kilometer di permukaan planet kerdil Ceres.
Ditemukan Pula Objek Piramida Besar Yang Misterius
Selain mendeteksi keberadaan titik cahaya, kendaraan luar angkasa NASA, Dawn juga mendeteksi keberadaan gunung berbentuk mirip piramida setinggi 3 mil atau sekitar 4.8 kilometer di permukaan planet kerdil Ceres.
Dalam foto yang berhasil diambil Dawn, terlihat gunung itu membentang sepanjang 5 kilometer di permukaan Ceres.
Dalam foto lain yang diambil wahana kendaraan luar angkasa NASA Dawn dari sudut pandang berbeda, terlihat lebih jelas bahwa gunung berbentuk piramida itu memang memiliki permukaan yang lebih menonjol dari permukaan lainnya di planet kerdil Ceres.
Bagian di sekitar permukaan itu terlihat lebih datar dan lebih lembut. Foto yang diambil kendaraan luar angkasa NASA, Dawn juga menunjukkan secara luas permukaan planet kerdil Ceres.
Terlihat adanya sejumlah kawah dan fitur geologi lainnya yang bisa ditemukan di permukaan planet kerdil yang terletak antara Mars dan Jupiter ini.
Kemungkinan Adanya Makhluk Hidup
Ceres terdiri dari inti berbatu yang dilapisi oleh mantel ber-es. Terdapat indikasi bahwa Ceres mungkin memiliki atmosfer yang lemah dan mengandung es uap air di permukaan.
Es air di permukaan tidak stabil di jarak yang kurang dari 5 SA dari Matahari, sehingga es tersebut diduga akan menyublim (sublimasi, adalah perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu) jika dipaparkan langsung ke radiasi matahari.
Es air dapat bermigrasi dari lapisan dalam ke permukaan, namun akan menguap dalam waktu yang sangat singkat. Akibatnya, melacak penguapan air bukanlah hal yang mudah. Air yang menguap dari wilayah kutub Ceres kemungkinan diamati pada awal tahun 1990-an, namun hal ini belum ditunjukkan secara jelas.
Meskipun tidak banyak dibicarakan sebagai tempat adanya kehidupan luar bumi seperti di Mars dan Europa, kemungkinan keberadaan es air memicu dugaan bahwa ada kehidupan di Ceres, dan bahwa buktinya dapat ditemukan dalam pecahan (ejecta) di Bumi yang mungkin berasal dari Ceres.
Masih Misterius
Temuan titik cahaya misterius di planet kerdil Ceres memicu berbagai spekulasi. Mulai dari dugaan adanya mineral tanda kehidupan, hingga spekulasi adanya kehidupan lain di planet kerdil tersebut.
Seperti dilansir news.com.au, Selasa (23/6/2015) lalu, sebenarnya titik cahaya yang cukup terang dan berwarna putih itu telah terdeteksi di permukaan planet kerdil Ceres sejak lama.
Para ilmuwan tengah berusaha memecahkan misteri titik cahaya itu selama 10 tahun terakhir, namun hingga kini belum juga berhasil. Para ilmuwan masih mempertimbangkan beberapa opsi pemicu titik cahaya itu.
Namun sejauh ini, diyakini bahwa titik cahaya itu dipancarkan oleh material yang bersifat memantulkan cahaya, seperti es atau garam.
“Pemetaan infra merah Dawn yang jelas, memungkinkan para ilmuwan untuk mengidentifikasi keberadaan mineral di Ceres, dengan melihat bagaimana cahaya dipantulkan,” demikian bunyi pernyataan NASA.
“Setiap mineral memantulkan serangkaian gelombang panjang sinar infra merah dengan cara yang unik, dan hal ini membantu para ilmuwan untuk menentukan komponen Ceres,” imbuh pernyataan itu.
Teori lainnya menyebut titik cahaya itu berasal dari gunung berapi, atau geyser, semacam air mancur panas yang langka yang memuntahkan air ke atas.
Selama 10 tahun terakhir, para ilmuwan belum berhasil menemukan pemicu munculnya titik cahaya misterius itu. Foto citra terbaru yang diambil Dawn, kendaraan luar angkasa NASA pada awal Juni ini menunjukkan, titik cahaya itu masih tetap ada di permukaan Ceres untuk waktu yang lama. (news.com.au/ dawnblog.jpl.nasa.gov/ space.com/ wikipedia.org/ detik.com/ berbagai sumber)
No comments: