Misteri Lenyapnya Legiun Ke-9 Tentara Romawi
Pada abad satu Sebelum Masehi hingga tahun 120 Masehi terdapat satu legiun tentara Romawi yang terkenal tangguh dan legendaris. Legiun ini turun di medan pertempuran pada beberapa pertarungan penting kerajaan Romawi. Namun pada awal tahun 120 Masehi legiun ini menghilang tanpa jejak..
Legiun ke-9 tentara Romawi (Roman Ninth Legion) atau dikenal juga dengan nama Legio VIII Hispana adalah suatu unit pasukan tentara terlatih Romawi yang berjumlah 4000-6000 orang. Legiun ini merupakan salah satu legiun tertua dalam sejarah militer Romawi bersama dengan legiun yang lain yaitu Legiun 7,8, dan 10.
Legiun ke-9 yang merupakan pasukan elit Romawi ini pernah terlibat dalam berbagai pertempuran di provinsi-provinsi yang berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi kala itu tepatnya sejak tahun 58 SM. Legiun inilah yang dahulunya pernah dipimpin oleh Julius Caesar saat melakukan invasi di Gaul (Galia).
Wilayah kekuasaan Kekaisaran Romawi di bawah pemerintahan Kaisar Hadrianus |
Pada saat pemerintahan Kaisar Romawi yang bernama Publius Aelius Traianus Hadrianus atau Kaisar Hadrianus (117-138 Masehi) legiun ini dinyatakan menghilang secara misterius pada awal tahun 120 Masehi. Nasib ribuan tentara terlatih itu tak diketahui. Mereka menghilang begitu saja tanpa jejak.
Kaisar Hadrianus |
Nasib legiun legendaris ini menimbulkan banyak sekali teori dan spekulasi. Setidaknya ada dua teori yang paling terkenal mengenai lenyapnya legiun ke-9 tentara Romawi ini.
Teori pertama menyatakan bahwa Legiun kesembilan dihancurkan oleh musuh mereka ketika terjadi kekalahan di sekitar wilayah Inggris. Menurut seorang sejarawan asal Inggris, Miles Russell dari Roman Archeology Universitas Bournemouth, pasukan elit ini berjuang dalam sebuah pertarungan namun harus menelan kekalahan. Mereka kemudian meninggal dunia di sana.
Ilusrasi legiun ke 9 tentara Romawi |
Teori ini diperkuat dengan bukti ditemukannya sebuah pemakaman di Vindolanda, Chesterholm, Northumberland. Pada salah satu nisan yang terdapat di sana terukir sebuah tulisan yang berisi: "Di sini memperingati seorang manusia, Titus Anius, seorang perwira First Cohort dari Tungrians yang tewas dalam perang".
First Cohort adalah sebuah sebutan yang merujuk pada untuk unit taktis dalam militer Romawi. Sementara itu di Italia dibangun sebuah patung monumen bagi Titus Pontinus Sabinus yang juga pernah menjabat sebagai komandan di Legiun 7 dan 8.
Sementara itu teori kedua menyebutkan bahwa setelah mengalami kekalahan, pasukan ini kemudian menjadi tawanan perang. Pasukan Legiun 9 ini dipercaya digiring melalui Gurun Gobi untuk kemudian menuju Persia. Namun di tengah perjalanan mereka berhasil ditangkap oleh pasukan tentara dari Kerajaan Dinasti Han.
Teori ini diperkuat oleh teori yang kemudian diungkapkan oleh seorang profesor sejarah Cina dari Universitas Oxford yang bernama Homer Dubs. Menurut Homer Dubs ia menemukan sebuah kota yang didirikan di wilayah Han yang bernama Liqian. Kota ini dipercaya dibangun khusus untuk para tawanan perang.
Dalam bahasa Cina kuno, kata liqian adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kekaisaran Romawi. Para arkeolog meyakini bahwa kota Liqian dahulu adalah kota yang saat ini masih ada dan bernama Zhelaizhai.
Teori ini diperkuat dengan ciri-ciri fisik masyarakat Zhelaizhai. Mereka tak memiliki ciri-ciri fisik seperti orang Cina pada umumnya, malahan lebih mengarah pada ras Kaukasia. Mereka memiliki hidung mancung, tinggi badan pria dewasa rata-rata 180 cm, memiliki warna rambut pirang, dan juga mata biru.
Masyarakat di Zhelaizhai yang dipercaya keturunan tentara Romawi |
Sementara itu, menurut seorang sejarawan Cina, Ban Gu, yang berkonsentrasi pada sejarah abad pertama Cina dalam sebuah catatannya mengemukakan bahwa tentara Han memang pernah berperang melakukan pasukan aneh yang melakukan perlawanan dengan menggunakan formasi unik yang belakangan diketahui sebagai "formasi ikan skala" yang merupakan formasi yang lazim digunakan oleh tentara Romawi ketika berperang.
No comments: