Ads Top

Ahli Forensik Merekonstruksi Wajah Wanita Druid Kuno Berusia 2.000 Tahun


 Seorang seniman forensik telah menciptakan kembali wajah druid tertua di Skotlandia, yakni wanita tanpa gigi berusia 60-an bernama Hilda. Karen Fleming merekonstruksi wajah Hilda menggunakan lilin dan tulang tengkoraknya yang berada di University of Edinburgh's Anatomical Museum. 

"Hilda merupakan karakter menarik untuk diciptakan kembali. Dilihat dari tengkoraknya, sangat jelas bahwa dia ompong sebelum meninggal. Ini tidak mengherankan mengingat pola makan manusia saat itu. Yang mengesankan adalah berapa lama dia hidup," kata Fleming, MSC Forensic Art & Facial Identification.

Para ilmuwan memperkirakan, Hilda meninggal antara 55 BCE dan 400 CE saat ia berusia 60an–peristiwa yang jarang terjadi pada wanita era Zaman Besi. 

"Harapan hidup wanita di masa itu biasanya 31 tahun. Jika ada yang bisa hidup lebih lama dari itu, pasti mereka memiliki latar belakang istimewa," tambah Fleming. 


Hilda diyakini berasal dari Celtic dan kemungkinan menghabiskan hidupnya di Stornoway, Isle of Lewis. Menurut para ilmuwan, ia merupakan bagian dari Druid, kelompok orang-orang kuno yang menganut ilmu agama perdukunan. Mereka bergantung pada kontak dengan dunia roh serta pengobatan holistik untuk menyembuhkan penyakit. 

Kelompok masyarakat yang terstruktur dengan baik ini mengikuti pola musiman alam dan membagi pengikutnya menjadi sub-bagian berdasarkan jubah. Druid yang paling bijaksana mengenakan jubah emas, sementara yang lainnya berwarna putih. Orang-orang yang melakukan pengorbanan biasanya berjubah merah, seniman biru, dan anggota baru memiliki jubah cokelat atau hitam. 


Masih belum jelas apa penyebab kematian Hilda, tapi kemungkinan karena usia tua. Dan meskipun Hilda hidup ribuan tahun lalu, tapi Fleming mengatakan bahwa hasil rekronstruksinya menunjukkan atribut fisik yang sering dilihat pada orang-orang masa kini. 

"Saya merasa ia seperti wanita tua yang pernah saya temui sebelumnya," pungkas Fleming. 

No comments:

Powered by Blogger.