Ads Top

Dua Negara Saling Mengeklaim Lokasi Makam Colombus, Mana yang Benar?

Pengunjung katedral Gotik Sevilla berduyun-duyun untuk mengunjungi makam Christopher Columbus. Konon sang penjelajah samudra yang tersohor itu dimakamkan di sana pada tahun 1898.

Namun Santo Domingo, ibu kota Republik Dominika, juga mengeklaim menyimpan bagian tubuh Columbus. Jadi di manakah tempat peristirahatannya yang terakhir?

Lebih dari 500 tahun sejak kematian Columbus, masih ada misteri dan intrik seputar tempat pemakamannya yang sebenarnya.

Kebingungan ini muncul karena jenazah Columbus melakukan banyak perjalanan. “Hampir sama banyaknya dengan ketika ia masih hidup,” tutur Mark Nayler dilansir dari laman The Culture Trip.

Ia meninggal di kota Valladolid di Spanyol utara pada tahun 1506, setelah kembali dari ekspedisi terakhirnya ke "Dunia Baru". Tiga tahun kemudian, jenazahnya dipindahkan ke sebuah biara di dekat Seville.

Namun pada tahun 1537, katedral Santa Maria la Menor di Santo Domingo dianggap sebagai situs pemakaman yang megah untuk sang penjelajah. Ini adalah sebuah wilayah yang didirikan oleh Columbus. “Maka, jenazah penjelajah Genoa ini kembali melakukan perjalanannya. Kali ini ke Republik Dominika,” Nayler menambahkan.

Sampai tahun 1795, jenazahnya disemayamkan di Santo Domingo. Kemudian Prancis mengambil alih Hispaniola dari Spanyol di bawah ketentuan perjanjian damai. Hispaniola adalah pulau Karibia yang sekarang terbagi antara Republik Dominika dan Haiti.

Karena tidak ingin Prancis mengambil alih jenazah Columbus, Spanyol memindahkannya ke Kuba. Saat itu Kuba masih menjadi bagian dari kerajaan global Spanyol yang luas. Namun pada akhir abad ke-19 kekuatan kerajaan itu memudar dan melepaskan kendali atas Kuba.  

Lagi-lagi ini membuat Columbus dipindahkan kembali ke Seville dan dimakamkan di sebuah makam terlarang di dalam katedral raksasa kota. Apakah ini menjadi lokasi makamnya yang terakhir?

Republik Dominika mengeklaim, bukan tanpa dasar, bahwa jenazah Columbus tidak pernah melakukan perjalanan terakhir kembali ke Spanyol.

Pada 1877, para pekerja di katedral Santo Domingo menemukan sebuah wadah berlabel "Pria yang termasyhur dan luar biasa, Don Columbus, Laksamana Laut Samudera". Wadah itu berisi sisa-sisa dari pelaut yang tersohor itu.

Sejak saat itu, negara ini mengeklaim bahwa Spanyol mengangkut jenazah yang salah dari Santo Domingo pada 1795.

“Jika fakta ini benar, maka siapa yang dimakamkan di makam megah di katedral Seville?” tambah Nayler.

Orang Dominika begitu yakin bahwa Columbus berada di tanah mereka. Pada 1992, mereka membangun monumen berbentuk salib kolosal untuk mengenangnya.  

Pemeriksaan DNA

Menggunakan sampel DNA dari potongan tulang dari makam Seville, tim forensik Universitas Granada menyatakan bahwa sisa-sisa yang disimpan di sana memang milik Columbus.

Para peneliti juga menambahkan bahwa tidak ada sisa-sisa Columbus di biara San Francisco di Valladolid. Ini adalah tempat Columbus pertama kali dimakamkan.

Para peneliti mengambil sampel elemen dari permakaman Sevilla—timah, batu bata, benang emas. “Hasilnya menunjukkan bahwa semua elemen tersebut cocok dengan lokasi tempat di Valladolid yang digali,” ungkap Nayler.

Semenjak itu sejarawan dan arkeolog menciptakan kembali dalam tiga dimensi kapel di Valladolid yang menampung sisa-sisa Columbus.

Ketika ditanya tentang temuan di Seville, Juan Buatista, direktur Mercusuar Columbus di Santo Domingo, menolak. Sekali lagi, dia mengklaim bahwa “sisa-sisa jenazah tidak pernah meninggalkan wilayah Dominika”.

Tentu saja ada satu cara untuk mengetahui siapa sebenarnya yang dimakamkan di Santo Domingo. Namun mereka melarang tes DNA dari jenazah untuk menghormati orang yang sudah meninggal.

Beberapa ahli berpendapat bahwa sangat mungkin beberapa bagian tubuh Columbus ada di Seville dan beberapa di Santo Domingo. Nayler menambahkan, “Tetapi sampai sisa-sisa terakhir diperiksa secara forensik, hal ini tetap jadi misteri.”

Dengan demikian, misteri seputar tempat peristirahatan terakhir dari penjelajah "termasyhur dan luar biasa" masih belum terpecahkan.

No comments:

Powered by Blogger.